Sudahkah kita jatuh cinta ma kita sendiri?




“Sudah dong! Buktinya aku selalu merawat tubuh dengan perawatan modern, otakku gak boleh terlalu pusing dengan masalah berat, makanya rajin jalan ke mall, dengerin musik atau nonton film. Penampilan diri juga harus selalu ok dengan tren terbaru! Aku cinta banget sama diriku.”
Eitz, benerkah segitunya cara mencintai diri sendiri? Apakah dengan membiarkan diri bermanja pada segudang kemudahan, gak mau pusing dengan berbagai masalah yang sebenarnya lebih penting, dan selalu memaksa untuk selalu tampil sesuai perkembangan zaman berarti mencintai diri sendiri? Bagaimana jika tuhan menakdirkan kita gak mampu secara ekonomi untuk mendapatkan itu semua? Apa berarti tuhan gak mencintai diri kita? Temen muslim, pasti bukan ini yang dimaksud dengan mencintai diri sendiri.

Jika kita selalu berusaha meraih apa yang gak bisa kita raih, maka kita gak pernah akan bahagia. Memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, gak mau menerima dan mensyukuri apa yang ada. Atau selalu mementing-mentingkan sesuatu yang sebenarnya gak perlu, bukan hanya membuat kita jadi egois, tapi bisa buat kita tamak dan keras hati. Kebahagiaan tentu saja bukan bersumber dari segala apa yang kita raih. Bahagia dan rasa puas yang utama diraih dari proses dan perjuangan dalam menggapai sesuatu. Proses dan perjugangan tentu saja bukan sesuatu yang mudah, tapi akan membuat kita dewasa, penuh rasa syukur, gak cengeng dan gak percaya pada kehebatan sesuatu yang serba instan.
Jika kita ingin mencintai diri kita, terlebih dahulu kita harus bisa menerima dan menghargai kita apa adanya. Kulit hitam, tapi kan manis. Ekonomi pas-pasan, yang penting gak iri dan gak mencuri. Gak bisa ikut tren, tak apa, toh sejak bayipun dunia tidak kiamat tanpa mengikutinya. Menerima diri apa adanya akan menumbuhkan rasa cinta ma diri sendiri, begitu juga sebaliknya. Jika kita mampu mengharghai diri sendiri karena cinta pada diri kita, kita gak akan mau tersiksa haya karena tidak punya PACAR seperti temen-temen kita, gak pernah ke bioskop, ataupun jarang nyicipi kentucky.
Inget temen, jangan pernah jadi pengekor, buatlah orang lain yang mengekor kita. Orang yang bisa menghargai dirinya dengan benar adalah orang yang paling bisa memaknai hidup dan paling asyik untuk dijadikan teman. Diinget ya!

*Topic Majalah KOPI Edisi 15,,

Photo1 : http://mediacinta.com/wp-content/uploads/2016/03/Ciri-Pria-Sedang-Jatuh-Cinta.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Narasi Nur Ariyanti Ep 3 : Jangan Dibuang

An Inconvenient Truth: 2030 Indonesia Tenggelam

Narasi Nur Ariyanti Ep 1 : Menghidupkan Cahaya