Hari Gini Masih Mo Ikut-Ikutan???


Sudah nggak jamannya jadi orang yang ikut-ikutan tren. Sudah nggak jamannya meratapi nasib karena nggak secantik Nikita Willy, nggak sebeken Gita Gutawa, nggak seganteng Charly ST 12, nggak punya suara merdu kayak Vidi Aldiano, nggak punya lesung pipi kayak Afgan.

Ato pengen punya body kayak Mandy Moor, Britney, ugh! Capek lagi ngeratap melulu. Sekarang saatnya bilang I love me just the way I am (buat om Billy Joel, maaf diplesetin dikit lagunya) plus jadi trendsetter buat orang sekeliling kita, bukan cuma ngikutin orang lain.
Sebenarnya semua itu hanya kitanya saja yang nggak mo mikir, coba deh sekarang kita tanamkan rasa P en D dalam diri kita, percaya diri dengan apa yang udah given,. Masalahnya kita lebih sering meratapi kekurangan yang kita punya dibanding mencari dan mengasah kelebihan yang ada pada diri kita. Semut diseberang lautan tampak, gajah di depan mata kelilipan, eh tak tampak (Cikcikcik kepleset, maaf!). kekurangan kita yang cuma san’ndulit jadi kelihatan gede banget, ya... kitanya sih yang terlalu cenderung terfokus padanya, padahal yakinlah, bahwa semua orang pasti punya kelebihan, nggak percaya??

“Sesungguhnya aku tidak akan memenuhi dengan fakta-fakta yang bisa aku dapatkan dari satu ensiklopedi” begitu katanya Eistein, gimana sih maksudnya? Begini nak, (ih, kak Fandinya kalo gini kayak kakek-kakek :D), seorang yang berhasil, yang kreatif, inofatif adalah orang yang nggak begitu saja menelen sesuatu ato mengambil sesuatu , dia nggak akan begitu saja pada sesuatu yang udah ngetren, dia nggak latah mengambil sesuatu dari satu sumber, namun dia akan mencari sendiri ‘sesuatu’ bahkan mencipatakan ‘sesuatu’ itu. Yup, jadi inovator gitu. But, kenapa harus inovator bukan inodaratista (wkwkwk, kalo ini bukan kepeleset lo!)?

So, the last for all jangan suka ikut-ikutan, jangan suka meratapi kekurangan yang ada dalam diri kita, sukurilah semua yang udah given terhadap kita. Selalu PeDe dengan busana muslim dan muslimah kita, ditambah lagi dengan prestasi (prestasinya nggak harus akademik lo), kita akan memberi energi buat orang disekeliling kita. Jadilah bintang, yah minimal bintang se-Pondok ato se Kamar, xixixi,,,,,:-)

Comments

Popular posts from this blog

Narasi Nur Ariyanti Ep 3 : Jangan Dibuang

An Inconvenient Truth: 2030 Indonesia Tenggelam

Narasi Nur Ariyanti Ep 1 : Menghidupkan Cahaya