Global Warming




Sebagian besar manusia sulit untuk menyadari realitas kehancuran lingkungan hidup yang ada di sekitarnya, padahal tragedi masa depan sedang berjalan di depan mereka, nyatanya sudah pasti mereka tidak tau apa yang akan terjadi besok, lusa atau sebentar lagi, dan apakah mereka tidak mencoba berpikir akan sesuatu yang negative dengan masa depan lingkungan hidupnya?? Apakah mereka selalu merasa dirinya dan lingkungannya telah independent dari segala hal?? Bukannya telah kita ketahui sendiri, bahwa sesuatu bisa terjadi begitu saja tanpa adanya gejala yang berkaitan, namun sepertinya manusia tidak sadar akan hal itu (kira-kira realitanya seperti itu!). Memang yang namanya manusia biasa seperti kita tidak bisa dan mungkin tidak akan pernah bisa menentukan yang namanya akhir zaman ataupun kehancuran dunia, karena kalo masalah hal yang seperti itu, hanyalah milik yang kuasa saja. Namun mereka (manusia) tentunya sangat bisa merasakan perubahan cuaca (yang bersifat kasat mata itu) pada dirinya sendiri dan pada lingkungannya, kenapa tidak?!. Coba sekarang kita rasakan sendiri di pulau yang kita tempati ini umumnya di pulau Madura, sepertinya semakin lama keadaan yang ada di pulau kita ini semakin terasa saja yang namanya sengatan sang surya, dan kita menyadari atau tidak bahwa yang namanya Global Warming sedang berhimpit disekitar kita dan di sekitar kehidupan kita. Memang, pemanasan global tidak hanya berhimpit dikawasan daerah kita, namun di kota-kota besar yang dulu-dulunya dikenal dengan kota yang begitu menyengat akan kesejukan dan kedinginannya sudah terbukti makin hari makin panas saja. Contohnya di kota Malang, dilereng gunung Weliriang dan sekitarnya. Bagi para pengunjung dan juga para pendaki merasakan kalo dibandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya, jauh berbeda bila ditinjau dari masalah kedinginan dan kesejukannya di hari sekarang, tapi meskipun itu jauh dari kita apakah kita akan diam saja?? Apakah kita tidak mencoba untuk memberantasnya??, seharusnya kita real dari sekarang, jangan biarkan ‘global warming’ semakin meningkat, dan tak lain lagi pengaruh dari semua itu hanya berada ditangan kita. Dan untuk lebih jelasnya sudah di temukan tentang teori meningkatnya Global Warming yang di temukan oleh para Ilmuan. Mereka menemukan akan jelasnya perubahan temperatur rata-rata global pada permukaan bumi yang telah nyata akan meningkatnya 0.74 + 0.18 oC(1.33 + 0.32 oF) selama seratus tahun terakhir. Jadi kita patut untuk sangat memperhatikan dan mencegah terjadinya yang namanya Global Warming. dan untuk lebih detailnya, tentang efek atopun dampak dari Global Warming itu sendiri (Come On Guys..!!)
Adapun efek Global Warming yang bisa kita rasakan di sekitar lingkungan kita adalah suatu yang sangat jelas akan terjadinya, yang jelas akan dampak dari semua kejadian itu, seperti Bencana Alam yang terjadi beberapa waktu yang lalu, contohnya Tsunami di Aceh, banjir Lumpur di Sidoarjo, gempa, angin kencang dan banyak lagi yang lainnya, oleh karena itu, menyadari akan semua itu dan mengkorelasikan akan terjadinya bencana alam dengan yang namanya global warming patut menjadi beban pikiran kita.
Apakah ada hubungan diantara keduanya??. Secara teoritis, lapisan luar bumi merupakan lempeng-lempeng batuan raksasa yang merayap di bola dunia dengan kecepatan hingga 10 cm pertahun dan mungkin kalo hal yang seperti ini sudah menjadi materi keseharian kita, namun bahayanya lempeng yang dikenal sebagai lempeng tektonik ini membawa benua dan membawa dasar samudra dan ada juga yang sampai-sampai membawa keduanya (wow…sangat tragis banget kan?). Kebanyakan gempa itu terjadi di sepanjang perbatasan diantara kedua lempeng karena adanya dorongan oleh arus-arus yang digerakkan panas di Atmosfer, yang jelas lempeng itu terus-menerus memisahkan diri, bertabrakan, atau saling bergesekan, dan lepasnya energi secara mendadak menimbulkan getaran mengguncangkan tanah, dan seperti itulah yang disebut gempa. Jelas sudah akan hubungannya dengan Global Warming bila kalian bisa mengaitkan antara keduanya, yaitu sebuah gempa tektonik maupun gempa-gempa biasa lainnya, bila ditinjau dari realita yang ada sangat menjadi pemicu dari puncak terekstrim dari Global Warming. Namun bukan hanya bencana alam saja yang dapat memicu pada teradinya Global Warmig, ada juga sebab-sebab lain dari perincian tersebut seperti halnya Hujan Asam Dan Rusaknya Hutan di seluruh jagad saentero dunia. Dan mungkin tak banyak dari kalian yang bisa menyatukan antara kedua penyebab tersebut dengan meningkatnya Global Warming, ingin tau apa jawabanya??(trusin azja ndiri).
Pertama terjadinya hujan asam yang sepertinya kalian tidak percaya akan hal ini, adakah hujan asam ato adakah hujan yang airnya terasa asam di Indonesia??, padahal yang selama ini kita kenal tidak pernah terjadi yang namanya hujan asam, (yaa.. biasalah hujan air bersih) dan penyebab terjadinya hujan asam itu sendiri pasti tidak lepas dari lingkungan dan aktivitas kita sehari-hari seperti industri, asap kendaraan bermotor dan asap rumah tangga . Tapi yang dimaksud hujan asam disini bukan berarti hujan yang bila kita rasakan airnya terasa asam, namun yang dimaksud hujan asam disini ialah apabila pH dari air hujan itu sendiri kurang dari 5,6. dan hubungannya dengan meningkatnya Global Warming adalah bila hujan asam tersebut sering terjadi maka akan menyebabkan terganggunya kehidupan mahluk hidup seperti menurunnya kualitas tanah, terganggunya kesehatan manusia, kehidupan satwa liar, tanaman dan vegetasi alami, serta biota perairan. Hujan asam akan meningkatkan kadar logam berat dalam timah, merkuri dan asren. Logam ini akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur dan bakteri yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik. Pada tanah yang keasamannya tinggi, hujan asam akan meningkatkan kandungan alumunium dan mangan yang merupakan racun bagi tanaman. Tanaman pekan ternak yang megandung kadar sulfur tinggi akibat hujan asam, dapat menimbulkan gangguan pada proses fisiologi ternak. Hujan asam tidak selalu terjadi diwilayah sumber pencemaran , tetapi bisa terjadi jauh dari wilayah sumber pencemaran, tergantung pada arah dan kecepatan angin di wilayah itu sendiri. Seperti yang terjadi (pencemaran) hujan asam di kanadan bagian timur padahal sumber pencemarannya adalah industri di amerika serikat, dan faktanya bahwa yang namanya hujan asam itu sendiri bisa mempercepat rusaknya lingkungan, baik itu yang bersifat real ataupun yang unreal.
Truz, yang kedua masalah kerusakan hutan. Akhir-akhir ini sepertinya yang namanya hal satu ini sangat memicu pada lingkungan kita, sudah bayak hutan terbakar, sudah banyak hutan tak terlestarikan dan semua itu pastinya ulah manusia, namun sepertinya manusia tidak sadar akan akibat semua itu mereka hanya mengambil dari keuntungan yang mereka dapatkan, padahal dibalik dari semua itu konsekuensi menanti di depan mereka dan juga pastinya berhubungan erat dengan Global Warming, karena semakin banyak hutan terbakar, semakin banyak pula tumbuh-tumbuhan yang mati dan tidak bisa meneruskan perkembang biakannya. Nach…, kalo gini mestinya dah jelas hubungannya dengan global warming, yakni bila tumbuhan di muka bumi ini berkurang maka yang namanya pemanasan global bumi akan semakin meningkat karena tanpa tumbuhan yang begitu banyak tidak akan mampu meminimalisir meluasnya Global Warming, kenapa begitu??. Karena semakin banyak tumbuh-tumbuhan di bumi ini yang hidup maka semakin banyak pula tumbuhan itu sendiri menyerap karbondioksida yang secara otomatis akan mencegah perluasan global warming.
Dan sekarang penulis sedikit akan memberikan tentang dampak-dampak akan ter jadinya Global Warming ditinjau dari keseharian kita dan Bagaimana cara mencegah dan menghindari konsekuensi yang ada dari refrensi-refrensi yang telah di temukan dari berbagai media yang sudah ada.
Pertama, Hindari tanda terima ATM, di saat kita bertransaksi masalah keuangan kita melalui alat yang biasa disebut ATM, kita pasti selalu mendapat pertanyaan apakah perlu kertas bukti tanda terima atau tidak?, kita patut menghindari kertas bukti tanda terima tersebut karena transaksi kita saat itu sudah tercatat secara otomatis, mengapa seperti itu? karena secarik kertas tanda terima ATM tersebut termasuk sampah massal terbesar jagad saentero dunia, jika seluruh nasabah perbankan di Amerika Serikat menolak menggunakan kertas tanda terima, mereka(warga Amerika Serikat) sama artinya menghemat kertas sepanjang dua milyar kaki atau setara dengan 15 kaki lingkaran bumi, jadi kita patut menghindari ini semua. Say no to plastic, setiap kali kita belanja, dan dimanapu itu yang pasti para pelayan toko itu sendiri membungkus barang belanjaan kita dengan tas plastik, (yaa.. selain bentuknya praktis juga harganya murah). Setiap tahun penduduk di Indonesia membutuhkan bermilyar-milyar plastik untuk belanjaan mereka Dan menurut United State Enviromental Protection Agency, hanya 1% saja dari beberapa milyar plastik tersebut yang bisa di daur ulang, padahal untuk membuat satu tas plastik dibutuhkan bahan bekas yang mampu menjalankan mesin sejauh 1,5 kilometer, dan yang lebih berdampak lagi yaitu akan plastiknya yang tidak bisa didaur alam meski dalam hitungan 100 tahun, jadi gunakanlah keranjang tas kain yang bisa dipakai ulang dan dibersihkan, seperti zaman yang sudah silam dan mungkin dengan solusi itu semua, maka akan dihitung Sebagai usaha menyelamatkan lingkungan dan menghindari yang namanya global warming, (seperti itu you know, khususnya bagi kamu kaum hawa yang suka belanja, tul nggak?). Sebenarnya masih banyak lagi pengaruh global warming terhadap keseharian kita yang kita jalankan, namun penulis sengaja hanya memberikan beberapa faktor saja pada kajian kali ini, dan untuk seterusnya kurang lebihnya kesadaran kalian adalah kunci jawabannya.

Comments

Popular posts from this blog

Narasi Nur Ariyanti Ep 3 : Jangan Dibuang

An Inconvenient Truth: 2030 Indonesia Tenggelam

Narasi Nur Ariyanti Ep 1 : Menghidupkan Cahaya